Bupati Kecewa Kondisi Kampus UK
HALUAN KEPRI
KARIMUN - Bupati Karimun Nurdin Basirun mengaku kecewa dengan kondisi
Kampus Universitas Karimun (UK) kini banyak ditimpa persoalan. Pihak
yayasan yang mengelola tidak bisa memperlihatkan hasil yang memuaskan
bagi kemajuan pendidikan di Karimun.
"Saya terus terang agak menyesal juga menyerahkan pengelolaan kepada yayasan. Ketika diserahkan dan menurut saya mereka bisa, tapi ternyata ada persoalan di dalamnya yang kini belum bisa diselesaikan," ujar Nurdin, Minggu (18/3).
Untuk menyelesaikan permasalahan, seperti masalah program pendidikan (prodi) dan permasalahan rektor dengan staf bisa diselesaikan dengan cara baik-baik.
"Kita akan duduk bersama-sama, Insyaallah pasti dapat diselesaikan. Hendaknya kita melihat kepentingan kemajuan daerah ke depan," kata Nurdin.
Munculnya Kampus UK bukan atas dasar keinginan dirinya, melainkan keinginan masyarakat banyak. Dengan adanya UK, bagi yang tidak mampu memberikan pendidikan tinggi kepada anaknya keluar daerah, bisa menguliahkan di UK.
Terkait permasalahan yang terjadi, Nurdin juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berwenang, dan dikatakan persoalan tersebut dapat diselesaikan.
"Selama ini saya percaya sama mereka (yayasan dan rektor) dan tidak ada masalah. Karena saat saya bertanya, kata mereka Insyaallah bisa diselesaikan. Salah satu upaya kita adalah mengejar akreditasi," ujar Nurdin yang juga seorang pendiri Yayasan Tujuh Juli ini.
Dia mengatakan, untuk permasalahan UK, DPRD juga sudah mencoba berusaha membantu. Dan menurutnya, adanya universitas di Karimun merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat.
"Kita berada di daerah kepulauan yang sekaligus jadi daerah perbatasan. Dan seharusnya bangga punya universitas. Bukan gampang untuk mendapatkan izin itu. Kalau masalah kualitas saya rasa saya tidak ragu. Karena SDM yang ada seperti dosen-dosen dari Karimun dan yang direkrut dari luar juga banyak yang berprestasi," pungkasnya.(gan)
"Saya terus terang agak menyesal juga menyerahkan pengelolaan kepada yayasan. Ketika diserahkan dan menurut saya mereka bisa, tapi ternyata ada persoalan di dalamnya yang kini belum bisa diselesaikan," ujar Nurdin, Minggu (18/3).
Untuk menyelesaikan permasalahan, seperti masalah program pendidikan (prodi) dan permasalahan rektor dengan staf bisa diselesaikan dengan cara baik-baik.
"Kita akan duduk bersama-sama, Insyaallah pasti dapat diselesaikan. Hendaknya kita melihat kepentingan kemajuan daerah ke depan," kata Nurdin.
Munculnya Kampus UK bukan atas dasar keinginan dirinya, melainkan keinginan masyarakat banyak. Dengan adanya UK, bagi yang tidak mampu memberikan pendidikan tinggi kepada anaknya keluar daerah, bisa menguliahkan di UK.
Terkait permasalahan yang terjadi, Nurdin juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berwenang, dan dikatakan persoalan tersebut dapat diselesaikan.
"Selama ini saya percaya sama mereka (yayasan dan rektor) dan tidak ada masalah. Karena saat saya bertanya, kata mereka Insyaallah bisa diselesaikan. Salah satu upaya kita adalah mengejar akreditasi," ujar Nurdin yang juga seorang pendiri Yayasan Tujuh Juli ini.
Dia mengatakan, untuk permasalahan UK, DPRD juga sudah mencoba berusaha membantu. Dan menurutnya, adanya universitas di Karimun merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat.
"Kita berada di daerah kepulauan yang sekaligus jadi daerah perbatasan. Dan seharusnya bangga punya universitas. Bukan gampang untuk mendapatkan izin itu. Kalau masalah kualitas saya rasa saya tidak ragu. Karena SDM yang ada seperti dosen-dosen dari Karimun dan yang direkrut dari luar juga banyak yang berprestasi," pungkasnya.(gan)
0 komentar: