Mogok Kerja Staf UK berlanjut
HALUAN KEPRI
KARIMUN-
Aksi mogok kerja yang dilakukan seluruh staf Universitas Karimun (UK)
terus berlangsung hingga Selasa (20/3). Mereka tetap bersikukuh dengan
pendapatnya yang meminta Rektor UK Abdul Latif mundur dari jabatannya.
Zawiyah, staf Kampus UK mengatakan, seluruh staf tetap mogok hingga Selasa (20/3) dan terhitung sudah dua hari. Seluruh staf UK masih melakukan aksi mogok dengan tuntutan yang sama seperti hari pertama mogok, yakni meminta Abdul Latif mundur dari jabatan rektor.
"Kami tetap pada keinginan awal. Meski spanduk penolakan rektor yang kami ikat di pagar kampus dicopot oleh orang tiak dikenal (OTK). Selain itu, kami akan cari siapa orangnya yang mencopot spanduk itu," kata staf Pembantu Rektor III Biro Kemahasiswaan ini.
Menurutnya, para staf sudah mendapatkan OTK yang diduga mencopot spanduk aksi mogok dengan tuntutan agar rektor mundur. Namun Zawiyah tidak mau gegabah, karena hal itu masih dalam penelusuran para staf kampus.
"Sampai hari ini, staf yang mogok tidak ada yang menjalankan pekerjaannya seperti biasa. Meski datang pada pagi hari, tapi kami hanya meninjau kondisi kampus. Dan dalam kehadiran kami di kampus tadi pagi baru diketahui kalau spanduk kami dicopot," katanya.
Sementara Balqis, staf Kampus UK yang lain mengatakan, sejak kemarin, dirinya sudah mendapatkan tiga kali surat pemanggilan dari Rektor UK, Abdul Latif. Pemanggilan tersebut dimaksudkan agar Balqis beserta Zawiyah menghadap rektor dan segera melakukan klarifikasi dalam aksi mosi takpercaya beberapa hari kemarin.
"Saya tidak akan menemui rektor meski apapun konsekwensinya. Yang jelas kami (seluruh staf) tetap minta rektor mundur baru kami mau bekerja. Dan aksi mogok ini akan terus berlangsung hingga waktu yang cukup lama atau sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Balqis.
Pantauan Haluan Kepri, meski aksi mogok para staf kampus UK terus berlangsung hingga kemarin, namun aktivitas perkuliahan tetap bnerjalan. Hanya saja suasana kampus terlihat sangat sepi dari biasanya. Di samping itu aktivitas pelayanan dari para staf kepada mahasiswa tampak terlihat lumpuh.
Rektor UK Abdul Latif ketika akan dikonfirmasi oleh para wartawan, dirinya enggan menampakkan mukanya. Meski ruangannya diketuk oleh wartawan, namun pintunya tidak mau dibuka, padahal dirinya berada di dalam ruangan. Demikian pula ketika wartawan menghubungi ponselnya, meski terdengar nada aktif, namun ia enggan mengangkat ponselnya meski diulangi berkali-kali.(gan)
Zawiyah, staf Kampus UK mengatakan, seluruh staf tetap mogok hingga Selasa (20/3) dan terhitung sudah dua hari. Seluruh staf UK masih melakukan aksi mogok dengan tuntutan yang sama seperti hari pertama mogok, yakni meminta Abdul Latif mundur dari jabatan rektor.
"Kami tetap pada keinginan awal. Meski spanduk penolakan rektor yang kami ikat di pagar kampus dicopot oleh orang tiak dikenal (OTK). Selain itu, kami akan cari siapa orangnya yang mencopot spanduk itu," kata staf Pembantu Rektor III Biro Kemahasiswaan ini.
Menurutnya, para staf sudah mendapatkan OTK yang diduga mencopot spanduk aksi mogok dengan tuntutan agar rektor mundur. Namun Zawiyah tidak mau gegabah, karena hal itu masih dalam penelusuran para staf kampus.
"Sampai hari ini, staf yang mogok tidak ada yang menjalankan pekerjaannya seperti biasa. Meski datang pada pagi hari, tapi kami hanya meninjau kondisi kampus. Dan dalam kehadiran kami di kampus tadi pagi baru diketahui kalau spanduk kami dicopot," katanya.
Sementara Balqis, staf Kampus UK yang lain mengatakan, sejak kemarin, dirinya sudah mendapatkan tiga kali surat pemanggilan dari Rektor UK, Abdul Latif. Pemanggilan tersebut dimaksudkan agar Balqis beserta Zawiyah menghadap rektor dan segera melakukan klarifikasi dalam aksi mosi takpercaya beberapa hari kemarin.
"Saya tidak akan menemui rektor meski apapun konsekwensinya. Yang jelas kami (seluruh staf) tetap minta rektor mundur baru kami mau bekerja. Dan aksi mogok ini akan terus berlangsung hingga waktu yang cukup lama atau sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Balqis.
Pantauan Haluan Kepri, meski aksi mogok para staf kampus UK terus berlangsung hingga kemarin, namun aktivitas perkuliahan tetap bnerjalan. Hanya saja suasana kampus terlihat sangat sepi dari biasanya. Di samping itu aktivitas pelayanan dari para staf kepada mahasiswa tampak terlihat lumpuh.
Rektor UK Abdul Latif ketika akan dikonfirmasi oleh para wartawan, dirinya enggan menampakkan mukanya. Meski ruangannya diketuk oleh wartawan, namun pintunya tidak mau dibuka, padahal dirinya berada di dalam ruangan. Demikian pula ketika wartawan menghubungi ponselnya, meski terdengar nada aktif, namun ia enggan mengangkat ponselnya meski diulangi berkali-kali.(gan)